Laman

Thursday, May 24, 2012

SURAT DARI SANG PENCIPTA

Saat kau bangun dari pagi hari,AKU memandangmu dan berharap engkau akan berbicara kepadaKU, walaupun sepatah kata meminta pendapatKU atau bersyukur kepadaKU atas sesuatu hal yang indah yang terjadi dalam hidupmu hari ini atau kemarin. 
Tetapi AKU melihat engkau begitu sibuk mempersiapkan diri untuk pergi bekerja. AKU kembali menanti saat engkau bersiap, AKU tahu ada sedikit waktu bagimu untuk berhenti dan menyapaku, tetapi engkau terlalu sibuk. 

Disatu tempat, engkau duduk disebuah kursi selama lima belas menit tanpa melakukan apapun, Kemudian AKU melihatmu menggerakan kakimu., AKU berfikir engkau akan berbicara kepadaKU tetapi engkau berlari ketelepon, dan menelepon seorang teman untuk mendengarkan gosip terbaru. AKU melihat ketika engkau pergi bekerja dan AKU menanti dengan sabar sepanjang hari. Dengan semua kegiatanmu AKU berfikir engkau terlalu sibuk untuk mengucapkan sesuatu padaKU. 

Sebelum makan siang, AKU melihatmu memandang ke sekeliling meja , mungkin engkau merasa malu untuk berbicara padaKU, itulah sebabnya mengapa engkau tidak menundukkan kepalamu,. Engkau memandang tiga atau empat meja sekitarmu dan melihat beberapa temanmu berbicara dan menyebut namaKU dengan lembut sebelum mereka menyantap rizki yang AKU berikan, tetapi engkau tidak melakukanya. Yah, tidak apa-apa masih ada waktu tersisa dan aku berharap engkau akan berbicara padaKU, meskipun saat engkau pulang kerumah kelihatannya seakan-akan banyak hal yang harus kau kerjakan. Setelah tugasmu selesai, engkau menyalakan TV. AKU tidak tahu apakah kau suka menonton TV atau tidak, hanya saja engkau selalu kesana dan menghabiskan banyak waktu setiap hari didepannya, tanpa memikirkan apapun dan hanya menikmati acara yang ditampilkan,. Kembali AKU menanti dengan sabar saat engkau menonton TV dan menikmati makananmu, tetapi kembali tidak berbicara kepadaKU. 

Saat tidur KU pikir kau merasa terlalu lelah. Setelah mengucapkan selamat malam kepada keluargamu,kau melompat ketempat tidur dan tertidur tanpa sepatah katapun namaKu kau sebut. Tidak apa-apa karena mungkin kau tidak menyadari bahwa AKU selalu hadir untukmu. AKU telah bersabar lebih lama dari yang kau sadari. AKU bahkan ingin mengajarkan bagaimana bersabar menghadapi orang lain.. AKU sangat menyayangimu, setiap hari AKU menantikan sepatah kata, do’a, pikiran atau ucapan syukur hatimu. 

Baiklah engkau bangun kembali dan kembali AKU menanti dengn penuh kasih bahwa hari ini kau akan memberiku sedikit waktu untuk menyapaKU. Tapi yang AKU tunggu tak jua kau menyapaku. Dari detik ke Detik, dari menit ke menit, dari jam ke jam, hingg hari berganti lagi,kau masih mengacuhkan AKU. Tak ada sepatah kata, tak ada seucap do’a, dan tak ada rasa, tak ada katapun dan keinginan untuk bersujud kepadaku. 
Apakah salah KU padamu? rizki yang aku limpahkan, kesehatan yang AKU berikan, harta yang AKU relakan,makanan yang AKU hidangkan, anak-anak yang aku rahmatkan, apakah hal itu tidak membuat ingat padaku? Percayalah AKU selalu mengasihimu, dan AKU tetap berharap suatu saat engkau akan menyapaku, memohon perlindunganKU, bersujud menghadapKU... 

yang selalu menyertaimu setiap saat 

No comments:

Post a Comment